Wakil Gubernur Banten Tunjukan Empati
KOTA SERANG (Gerbang Banten) – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumi, mendapatkan pujian dari banyak pihak, karena secara mendadak hadir di tengah-tengah masyarakat yang akan melakukan sholat jenazah, di salah satu Musollah di Komplek Perumahan Serang Hijau, Kota Serang, Selasa (12/8). Jenazah yang akan disholatkan bernama Ferry Alferia, meninggal dunia secara mendadak di pinggir jalan, di dalam kendaraan yang dikemudikannya sendiri.
Andika Hazrumi, dipandang oleh sejumlah kalangan di komplek Serang Hijau, sebagai gambaran sosok pimpinan yang peduli terhadap kondisi bawahan, yang terkena musibah. “Nggak sangka yaa, sekelas Wakil Gubernur mau datang ke rumah orang yang kelasnya hanya staf, yang terkena musibah,” Kata Nyonya Yossy, salah seorang warga tetangga H Ferry Alferia, di Kawasan Serang Hijau, Kota Serang, Selasa (12/8).
Menurut Nyonya Yossy, tak banyak pimpinan yang mau bersikap empati, terhadap kondisi bawahan kecuali dalam saat-saat tertentu. Umpamanya saat akan mendulang suara, untuk kepentingan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan lain sebagainya.
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, datang ke rumah duka bersama rombongan dan langsung menuju mushollah tempat jasad Ferry terbaring untuk disholati. Dengan bergegas Andika menyingsingkan lengan baju, mengambil air wudhu, selanjutnya bergabung dengan puluhan org yang akan menyolati Jenazah Ferry.
Usai melakukan sholat bersama, saat akan pulang Andika masih sempat menemui puluhan orang-orang yang berada di sekitar rumah duka. Satu persatu,orang tersebut disalaminya, dengan wajah ”sumringah” dan menunduk menunjukan kerendahan hati.
Meninggal Dalam Mobil.
Ferry Alferia, meninggal dunia secara mendadak sekitar pukul 10.30 WIB, di dalam mobil yang dikemudikannya sendiri. Sebelumnya yang bersangkutan, sempat mengikuti sejumlah rapat dinas, yang diselenggarakan oleh kantor tempatnya bekerjadi di Dinas Konunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Banten.
Peristiwa ini, membuat sejumlah teman-temannya termasuk wartawan yang mengenal Ferry, megaku terkejut dan tak percaya dengan meninggalnya laki-laki yang dikenal periang tersebut. “Orang beberapa waktu lalu, bercanda degan saya,” kata sejumlah teman-temannya, dengan nada tak percaya.
Menurut Komari, Kepala Dinas Konunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Banten, beberapa jam sebelumnya, yang bersangkutan sempat mengikuti sejumlah rapat dinas. ”Setelah rapat, almarhum pamit pada saya akan pergi ke kelinik, karena mengaku ada rasa pusing dan badan menggigil. Namun almarhum tak mau disopiri, dengan alas- an masih kuat,” kata Komari, pada Gerbang Banten di rumah duka.
Karena ada sesuatu yang akan dikonfirmasi, lanjut Komari, beberapa menit kemudian setelah Ferry pamit, dia coba menghubungi Ferry lagi melalui telpon genggamnya. Namun, telpon Ferry diangkat oleh orang lain yang mengaku bernama Haris pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten.
Dalam pembicaraan di telpon lanjut Komari, Haris mengatakan bahwa Ferry sudah meninggal dunia dan meminta saya untuk datang ke RSUD Banten. “Saat itu saya kaget, dan tanpa banyak omong lagi langsung ke rumah sakit,” kata Komari.
Diceritakan Komari, bahwa Ferry ditemukan sudah dalam keadaan lemas dalam posisi duduk di belakang kemudi dan tak bernyawa. Saksi mata di sekitar lokasi tempat Ferry ditemukan mengaku, bahwa sebelumnya mobil Ferry berjalan pelan dan oleng, selanjutnya berhenti tak beraturan di areal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten.
Oleh sejumlah orang yang berada di tempat kejadian, Jenazah Ferry di turunkan dari mobil, untuk dilakukan pemeriksaan. “Di situ sudah ada dokter dan pihak kepolisian, untuk menyaksikan bahwa Ferry sudah meninggal dunia sebelum diturunkan dari mobil,” kata Komari.
Ferry lahir di Jakarta pada 15 Oktober 1973. Pernah kuliah di Universitas Sumatra Utara (USU) jurusan Pariwisata (D3). Sedangkan Strata satunya diselesaikan di Jakarta.
Sebagai orang yang bekerja di bagian Humas di Provinsi Banten, Ferry dikenal sangat pandai bergaul dan periang. Sebelumnya Ferry, pernah mengalami beberapa kali keluar masuk rumah sakit, karena gangguan jantung. Meninggalkan satu istri dan dua putrid. (Red/01)
Pingback: ที่พักเชียงคาน
Pingback: see this