SOAL TOGA, ANDIKA: PAK GUBERNUR INGIN PEJABAT MEMBERI CONTOH
SERANG – Pemerintah Provinsi Banten telah melakukan dukungan secara konkrit terhadap kegiatan pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Provinsi Banten. Dukungan dimaksud di antaranya adalah dengan diterbitkannya Surat Edaran Gubernur Banten No 43/2017 tentang Pelestarian dan Pemanfaatan TOGA di Provinsi Banten yang secara spesifik mengimbau kepada Forkorpimda atau forum komunikasi pimpinan daerah agar member contoh kegiatan pelestarian dan pemanfaatan Toga di lingkungan kerja dan pribadinya masing-masing.
“Pak Gubernur (Gubernur Banten Wahidin Halim) berpandangan jika pemberian contoh di lakukan oleh jajaran yang di atas, para pejabat pimpinannya, maka itu akan lebih efektif bagi para jajaran di bawahnya untuk melakukan hal serupa, sampai gilirannya ini juga dilakukan oleh masyarakat luas,” kata Andika usai menghadiri Kegiatan Verifikasi Lapangan Seleksi Nasional Pemanfaatan TOGA 2017 Kementerian Kesehatan di Provinsi Banten, di gedung Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Jumat (6/10). Provinsi Banten termasuk ke dalam 30 Provinsi yang dilakukan verifikasi lapangan oleh Kementerian Kesehatan sebagai nominasi Seleksi Nasional Pemanfaatan Toga 2017.
Dikatakan Andika, dukungan pemprov terhadap pemanfaatan TOGA didasarkan kepada visi-misi Pemprov Banten di bawah kepemimpinan Wahidin-Andika yang ingin meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan berkualitas. “Salah satu untuk mewujudkan visi-misi ini, selain dengan meyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas, juga harus didorong frame masyarakat tentang perlunya upaya preventif dengan menggiatkan kembali kearifan lokal,” paparnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Sigit Wardoyo dalam paparannya di depan tim verifikasi lapangan pemanfaatan TOGA dari Kementerian Kesehatan mengatakan, pihaknya secara terprogram seudah melakukan pembinaan pemanfaatan TOGA kepada kelompok masyarakat melalui unitpelayanan kesehatan di tingkat paling bawah yakni Puskesmas, melalui koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota sebagai pihak yang berwenang terhadap Puskesmas. “Nah, binaan-binaan kami ini lah yang setiap tahunnya diikutsertakan dalam Seleksi Nasional Pemanafaatn TOGA,” kata Sigit.
Masih terkait pemanfaatan TOGA ini, Sigit menambahkan, pihaknya juga kini tengah menargetkan pelayanan kesehatan tradisional di 177 Puskesmas hingga tahun 2022 mendatang. “Ini kaitannya dengan penerjemahan visi-misi gubernur-wakil gubernur di bidang kesehatan, sehingga targetnya juga tahun 2022 sesuai. Kalau saat ini, pelayanan kesehatan tradisionla itu sudah ada di 43 Puskesmas,” imbuhnya.
Terakhir Sigit mengungkapkan, Provinsi Banten tahun lalu meraih juara 1 seleksi nasional pemanfaatan TOGA melalui kelompok binaan dari Tangerang Selatan. “Jadi harapan kami ke tim seleksi nasional yang hari ini hadir, mudah-muahan Banten juara lagi tahun ini,” kata Sigit. (*)