Minggu, Desember 8, 2024
KOTA TANGERANG

Soal Master Plan Pengendalian Banjir, Ini Ujar Sekda

Gerbang Banten, Tangerang – Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Dadi Budaeri menyampaikan pentingnya Dokumen Rencana Induk Pengendalian Banjir dan Sistem Drainase Perkotaan, dalam usaha meminimalisir banjir yang masih menjadi salah satu persoalan di Kota Tangerang.

Hal tersebut ditegaskan Sekda saat membuka Focus Group Discussion terkait Rencana Induk Pengendalian Banjir dan Sistem Drainase Perkotaan di Kota Tangerang yang dilaksanakan di Hotel Yasmin Karawaci, Kamis (27/09).

Dikatakannya berbagai cara yang dilakukan pemkot, seperti normalisasi dan pengerukan Sungai Cisadane, Kali Angke dan juga Sabi serta Cirarab serta sosialisasi penanganan dengan cara lain, masih belum cukup mengentaskan persoalan banjir. Penanganan banjir di Kota Tangerang, menurut Sekda, mesti dilakukan dengan skenario berskala besar dan untuk jangka panjang.

“Pemerintah telah melakukan upaya pencegahan. Namun, sejumlah titik tetap tergenang air setiap kali hujan turun maupun karena curah hujan yang tinggi di daerah hulu (Bogor),” ujarnya.

Untuk itu, lanjut Sekda, penanganan dan antisipasi harus dilakukan sejak dini dan melibatkan semua pihak.

“Pengendalian terhadap bencana banjir yang kerap melanda di berbagai titik perlu perhatian dari semua pihak, terutama untuk menjaga kebersihan dan kelestarian kondisi lingkungan hidup,” terangnya.

“Dibutuhkan perhatian semua pihak dalam menjaga dan melestarikan lingkungan agar ketika musim hujan datang dapat meminimalisasi kerugian akibat bencana banjir,” katanya.

Ditambahkannya lagi, permasalahan terkait dengan sumber daya air di Kota Tangerang dipengaruhi oleh beberapa kondisi, antara lain seperti laju pertumbuhan urbanisasi terhadap perubahan tata guna lahan, berkurangnya daerah resapan air serta sampah pada drainase dan sungai.

“Untuk itu diperlukan penanganan yang komprehensif yang bisa menjadi guidance pengendalian banjir di Kota Tangerang,” terangnya.

Mudah-mudahan, lanjut Sekda lewat FGD ini bisa menghasilkan draft dokumen yang bisa menjadi acuan secara lengkap dan menyeluruh atas kondisi permasalahan dan potensi banjir yang ada di Kota Tangerang, sehingga persoalan banjir bisa tertangani.

“Saya berharap FGD ini tidak hanya jadi ajang focus diskusi aja, tapi harus menghasilkan produk masterplan yang bisa menjadi acuan dalam pelaksanaan pembangunan,” tegasnya.

Kegiatan FGD selain diikuti oleh seluruh kasi Ekbang di 13 kecamatan dan 104 Kelurahan se-Kota Tangerang, juga dihadiri oleh pejabat SDA dari Pemkot Tangsel dan Pemkab Tangerang.(Hms/Vic)

Tinggalkan Balasan