SEKTOR PERTANIAN JADI PERHATIAN BUPATI PANDEGLANG
Pandeglang (Gerbang Banten) –
Sektor pertanian menjadi prioritas pembangunan daerah Kabupaten Pandeglang. Hal itu disampaikan Bupati Pandeglang, Hj Irna Narulita SE MM, dalam sambutannya saat meresmikan Rumah Pintar Petani di Balai Penyuluh Pertanian Desa Curugbarang kecamatan Cipeucang, Rabu (1/8).
Tahun ini melalui Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Pandeglang mendirikan lima unit Rumah Pintar Petani yang tersebar dibeberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Pandeglang.
Pada kesempatan itu, sebelum menyampaikan sambutannya, Irna meninjau seluruh lokasi miniatur lahan percontohan serta peralatan tekhnologi pertanian yang ada di RPP tersebut.
Dari pantauan awak media, Irna terlihat begitu menikmati aroma sejuknya suasana area pesawahan setempat. Tak hanya itu saja dirinya juga menyempatkan berbincang bersama para petani, sebagai bentuk keharmonisan antara pimpinan dengan rakyatnya.
Bicara sektor pertanian, wilayah Kabupaten Pandeglang merupakan wilayah agraris. Tak heran jika Irna sebagai seorang bupati lebih memprioritaskan pembangunan pada sektor pertanian. Selain menjanjikan dalam peningkatan taraf hidup warga pandeglang. Sektor pertanian pun dapat dibilang penopang kemajuan pembangunan negeri ini.
“Ibu akan terus berupaya meningkatkan sektor pertanian di Kabupaten Pandeglang. Untuk itu, ibu berpesan, agar warga pandeglang fokus untuk mengolah lahan pertaniannya. Karena hasil pertanian dapat meningkatkan taraf hidup warga. Janganlah mencari nafkah jauh nan disana. Tapi liat didepan mata kita sebuah lahan pertanian yang tentu dapat menghasilkan peningkatan ekonomi warga. Tidak sedikit orang dengan bertani menjadi milioner. Kepada para kepala desa Ibu meminta agar Bumdes dapat berjalan optimal dan Anggaran Dana Desa yang 60 persennya bisa dialokasikan dengan baik untuk pengadaan pupuk. Agar petani disetiap desa tidak lagi kesulitan mendapatkan pupuk guna meningkatkan produktifitas hasil pertanian mereka”, ujar Irna saat memberikan sambutannya dihadapan penyuluh dan warga tani.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pertanian, Budi Suherdiman Januardi SPt MM, dalam laporannya menjelaskan, Rumah Pintar Petani (RPP) adalah salah satu program yang diharapkan pemerintah Kabupaten Pandeglang khususnya Bupati Pandeglang yang terus mensuport peningkatan ekonomi dan pembangunan disektor pertanian. “Ini adalah cita-cita Bupati Irna yang menginginkan pengembangan pada sektor kawasan pertanian terpadu, pasar agro yang berlokasi di Cikedal dengan menampilkan perkembangan produk hasil petani serta dilaksanakannya pelatihan agri bisnis pada asset Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang tereebar disetiap wilayah kecamatan di Kabupaten Pandeglang”, tandas Budi
Sementara dengan berdirinya Rumah Pintar Petani (RPP), merupakan wujud konkrit guna mewujudkan pusat pelatihan agri bisnis dan menjadi poros tempatnya berkumpul sebagai wahana pembelajaran bagi para petani.
“Kedepan petani yang mumpuni setelah menerima ilmu di RPP akan mendapat sertifikasi dan selanjutnya bisa kembali melatih terhadap petani pemula”, tambahnya
Tahun ini RPP yang diresmikan Bupati ada lima RPP yakni, di Kecamatan Cipeucang, Kecamatan Mandalawangi, Kecamatan Panimbang, Kecamatan Cibaliung dan Kecamatan Cikeusik. Sedangkan untuk tiga RPP direncanakan akan diresmikan tahun depan. “Program ini harus berjalan dengan baik. Karena program RPP adalah program berkelanjutan yang memiliki proses regenerasi”, imbuhnya
Pada kesempatan itu Budi pun menyampaikan jumlah penyuluh di Kabupaten Pandeglang yang berjumlah 187 orang diantaranya 62 orang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil ditambah 63 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), serta dibantu Tenaga Harian Lepas (THL) 62 orang, dan swadaya sebanyak 68 orang. Jadi kata Budi jumlah keseluruhan penyuluh yang ada mencapai 255 orang.
“Jika dilihat dari jumlah desa di Kabupaten Pandeglang yang berjumlah 326 desa, tentu tenaga penyuluh masih kekurangan”, tegas dia
Lebih lanjut dijelaskannya, saat ini dari data yang ada jumlah kelompok tani ada sekitar 2.625 kelompok terdiri 1751 pemula, 802 kelompok tani lanjut, 26 madya dan 3 kelompok tani utama. Sedangkan kelompok tani yang belum ternilai berjumlah 41 kelompok. Adapun jumlah anggota petani sekitar 91.370 petani yakni, 91,08% petani laki -laki dan 8,92% petani perempuan.
“Sektor pertanian Kabupaten Pandeglang dapat menggerakan perekonomian warga pandeglang sepertiganya. Kalau dihitung persentase sekira 33,94% dan terpenuhinya tenaga kerja sekira 42,30%. Jadi jika konsen pada sektor pertanian saja kita sudah dapat memperhatikan dalam penanggulangan tenaga kerja”, tuturnya
Masih kata kadis yang akrab dengan petani itu pun kembali menyampaikan keberhasilan instansinya terhadap kontribusi beras nasional yang telah mencapai sekira 0,98%, dan kontribusi untuk wilayah propinsi sekira 34%. Sedangkan untuk sumbangan di sektor PDRB (Product Domestik Regional Bruto) Propinsi Banten 24, 19%. “Jika di Split pertanian saja menyuplai hingga 70 -80%”, kata dia
Capaian produksi komoditas pertanian pada tahun 2017 seperti Padi dihitung persentase mencapai 11,27%, jagung 663%, dari target nasional 48000 Ha. Dan untuk tahun ini pada komoditas jagung ditargetkan sekitar 59.300 Ha. Sementara untuk kedelai mencapai 27,05%, dan untuk holtikultura dan buah seperti cabe mencapai 39,59%, pada bawang merah sekitar 19,70%, tomat 96,43%, Sawi 236,27%, rambutan 0,80%, cabe rawit 7,30%, kacang panjang 2,87%, durian 28,3%, manggis 5,91%. Tingginya produktifitas tersebut imbuh Budi ternyata belum berimbang dengan peningkatan produktifitas hasil. Karena kata dia, agro input masih menjadi problem seperti problem pada hama.
“Problem itu semoga tahun ini dapat teratasi. Lantaran Bupati telah meminta kepada seluruh kepala desa untuk menggunakan Bumdes melalui dana desa yang 60% diperuntukan pada pengadaan pupuk. Insya Allah semua kesulitan petani dapat teratasi. Karena bertani itu ada tiga faktor pertama faktor air kedua Benih dan ketiga Pupuk”, tandas Budi seraya menambahkan, pihaknya juga konsentrasi pada pengembangan kawasan perkebunan. Yang harapannya pada sektor perkebunan tersebut ada penambahan luas lahan. ( Indra)