Rapat Akhir Persiapan ARDEX di Cilegon
CILEGON (Gerbang Banten) – Pemerintah Indonesia bersama ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance (AHA Centre) dan mitra terkait, menyelenggarakan pertemuan perencanaan akhir untuk menyusun Konsep dan skenario latihan penanggulangan Bencana ASEAN Regional Disaster Emergency Respon Simulasi Exercise (ARDEX), yang akan diselenggarakan pada November 2018. Kota Cilegon dipilih Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadi panggung penyelenggaraan latihan bersama yang melibatkan Negara-negara ASEAN. “ pertemuan perencanaan akhir atau Final Palnning Conference (FPC) Final Exercise Team (EPT) Meeting dimaksudkan untuk mengidentifikasi Potensi dan Kontribusi Negara-negara anggota ASEAN, seperti keterlibatan sebagai pelaku, perancang, pengendali latihan, Evaluasi dan pengamat. Disamping itu, kebutuhan Logistic dan peralatan yang akan digunakan selama ARDEX akan dibahas pada kegaiatn ini,” kata Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB B. Wisnu Wijaya pada pembukaan FPC/EPT Meeting Jelang ARDEX 2018, bertempat di Royal Krakatau, Rabu (11/7).
Lebih lanjut Wisnu menuturkan, BNPB sebabagai penyelenggara ARDEX ini mengharapkan bahwa konsep dan Skenario Latihan dapat diimplementasikan secara baik sehingga setelah berlangsungnya latihan dapat menghasilakan Rekomendasi, khususnya bagi Pemerintah Kota Cilegon, dalam penanganan Darurat.” Kami berharap semua pihak yang terlibat dalam perencanaan ini memberikan masukan dan partisipasi Aktif untuk keberhasilan latihana, sehingga memberikan manfat dan pembelajaran dalam upaya Koordinasi, Komunikasi dan respon bersama diwilayah terdampak bencana,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif AHA Centre, Adelina Kamal menyampaikan Apresiasi kepada rekan-rekan BNPB dan BPBD yang sangat Kooperatif selama persiapan ARDEX berlangsung.” ARDEX 2018 yang akan diselenggarakan di Kota Cilegon nanti diharapkan menjadi capaian bersama untuk membangun Kawasan Regional yang Tangguh menghadapi Bencana,” harapnya.
Ditempat yang sama, BPBD Provinsi Banten H. Sumawijaya menambahkan, sebagai Kota Industri, Kota Cilegon tidak hanya memiliki Resiko terhadap Bencana Gempa Bumi dan Tsunami tetapi juga berpotensi mengalami Bencana Industry. “ Latar belakang tersebutlah yang mendorong BNPB untuk melaksanakan Simulasi/Latihan Penanggulangan Bencana di wilayah Kota Clegon, Provinsi Banten. terlebih Alat untuk menangani Bencana Industri khususnya Kimia di Indonesia hanya dimiliki TNI, untuk Industri-industri belum memilikinya,” terangnya.(Ydn/Irwan)