Senin, Desember 9, 2024
OLAHRAGA

PT LIB Mau Kualitas Putaran Kedua Liga 1 Meningkat, Bagaimana Caranya?

Gerbang Banten – PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah melakukan evaluasi Liga 1 bersama para manajer klub. Dari hasil tersebut, PT LIB ingin kualitas di putaran kedua meningkat.

Evaluasi tersebut dilakukan pada Kamis (3/8/2017) mulai pukul 19.30 sampai 22.45 WIB dan dilanjutkan dengan konferensi pers selama satu jam dari pihak LIB selaku operator Liga 1 di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.

Dalam konferensi pers, Direktur Utama PT LIB, Berlinton Siahaan, menyampaikan beberapa poin utama dalam meningkatkan kualitas pertandingan, yaitu wasit asing sudah akan bertugas di pekan ke-18 dan meningkatkan kinerja match commissioner.

Tak hanya itu, di putaran kedua PT LIB tidak mau lagi mengulang kesalahan yang sama terkait KITAS pemain asing. Berlinton menegaskan bahwa pemain asing yang datang di putaran kedua tidak bisa dimainkan jika belum punya KITAS.

“Ada beberapa catatan di putaran pertama yang kami bahas oleh klub untuk memperbaiki kualitas di putaran kedua. Kini, kami harus gerak cepat karena putaran kedua akan dimulai besok (Jumat, 4/8/2017), padahal evaluasi baru dilakukan hari ini,” ujar Berlinton di Hotel Mulia.

“Untuk meningkatkan kualitas, kami akan menggunakan wasit asing di putaran kedua. Lalu, pemain asing nantinya boleh didaftarkan, tapi baru boleh dimainkan jika sudah menyelesaikan KITAS. Kami juga sudah mengevaluasi match commissioner,” lanjutnya.

Berlinton juga menambahkan bahwa raihan poin di klasemen yang sangat rapat tidak akan berdampak pada potensi gesekan antarlawan. Justru, poin yang rapat di klasemen akan membuat putaran kedua jadi lebih menarik.

“Saya pikir kita harus sama-sama sadar dan menerima. Dengan rapatnya perolehan poin di klasemen akan membuat liga semakin menarik di putaran kedua. Kita tidak usah khawatir jika jarak yang dekat di klasemen akan membuat kerusuhan seperti yang baru terjadi.”

“Justru, selama ini yang banyak disorot dan dikirtik merupakan masalah kepemimpinan. Atas hal itu kami coba memakain wasit asing untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Berlinton.

Sementara itu, dalam agenda evaluasi putaran pertama Liga 1 ini, PT LIB belum bisa memastikan apakah kewajiban klub-klub menggunakan pemain U-23 bisa kembali diberlakukan. Sebelumnya, di awal kompetisi PSSI memerintahkan klub untuk memainkan lima pemain muda sampai akhirnya ditangguhkan pada akhir Juni lalu.

Kendati demikian, Direktur Kompetisi dan Operasional PT LIB, Risha Adi Wijaya, mengklaim bahwa kewajiban klub mengunakan pemain U-23 sudah berdampak positif untuk timnas Indonesia.

“Aturan penggunaan pemain U-23 itukan kegunaannya untuk timnas U-22. Di putaran pertama ini terbukti bahwa tim saat ini terbentuk dengan cukup bagus menurut hemat kami. Banyak juga pemain U-22 lainnya jadi bersinar, padahal dulu tidak dikenal. Nah, itu jadi salah satu hal positif dari penggunaan pemain muda,” ujar Risha.

“Apakah itu akan berlangsung terus atau tidak itu kewenangan PSSI, walaupun ada durasi waktu sampai akhir Agustus di surat itu. Kami selaku operator cuma menjalankan saja,” ujarnya. (irna)

 

Sumber : Detik.com

Tinggalkan Balasan