MUSEUM ANTIKOLONIAL PERTAMA DAN SATU SATUNYA DI INDONESIA DIRESMIKAN
LEBAK (GERBANG BANTEN) Pemerintah Kabupaten Lebak sekarang mempunyai Museum Multatuli , Museum Antikolanial pertama dan satu satunya di Indonesia yang diresmikan Bupati Lebak Iti Octavia Minggu (11-2).
Museum Multatuli Menempati Bangunan Bekas Kewedanaan Rangkas Bintung (1923) Di Alun-Alun Timur No.8 Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kode Pos 42312. Museum Multatuli menampilkan sejarah Kolonialisme dan Antikolonialisme dari berbagai sisi dan diharapkan menjadi Museum Antikolonialisme Pertama dan satu satunya di Indonesia. Konsep tersebut berangkat dari gagasan besar roman Max Havelaar yang mengungkapkan bagaimana sistim kolonialisme yang menindas dijalankan di Indonesia.
Di Museum Multatuli terdapat tegel bekas rumah Multatuli, Max Havelaar bahasa Perancis Edisi pertama (1876), ditografi atau lukisan wajah multatuli, peta lama Lebak, arsip arsip Multatuli, surat multatuli kepada Raja Willem lll, dan buku buku. Museum Multatuli memiliki 7 (Tujuh) Ruangan yang terbagi menjadi 4 (Empat) Tema. Keempat tema tersebut yaitu 1)Sejarah datangnya Kolonialisme ke Indonesia, 2) Multatuli dan karyanya, 3) Sejarah Lebak dan Banten, serta 4) Rangkasbitung masa kini.
Terdapat audiovisual serta Labirin yang sangat informatif bagi para pengunjung. Pada bagian luar Museum terdapat Monumen Interaktif Multatuli, Saidjah, dan Adinda.
Museum Multatuli menempati luas tanah 1.842 m2. . Rinciannya sebagai berikut, Pendopo dibagian depan Museum dengan luas 222 m2 , luas bangunan 230 m2 , dan bangunan penunjang 77 m2 . Diresmikan oleh Bupati Lebak pada Ahad, 11 Februari 2018.
Latar Belakang Multatuli berhasil mengembangkan diri menjadi pahlawan takterbantahan dalam warisan sastra dunia dan dengan begitu tampil sebagai suara hati bangsa Indonesia. Pada 2002, novel Max Havelaar karya Multatuli dinobatkan sebagai karya sastra terpenting sepanjang masa. Pada 2004 Multatuli sendiri terpilih menduduki peringkat 34 orang Belanda terbesar sepanjang masa.Max Havelaar sebagai sebuah roman belatar Lebak telah membawa Lebak kepentas Dunia. Dari Lebak ke Lebak dengan Museum Multatuli.
Berikut kami sampaikan Biografi sosok Multatuli
Multatuli, nama sebenarnya Eduart Douwes Dekker. Amsterdam, 2 Maret 1820 tempat dan tanggal ia lahir. Tahun 1838 pergi ke Hindia Belanda (Indonesia). Bekerja untuk Pemerintah Belanda di Jawa, Sumatra, Manado, dan Ambon sebagai asisten residen (Bupati). Menikah pada 10 April di Cianjur dengan Everdina Van Wijnbergen (Tine). Sekembali cuti di Eropa diangkat menjadi Asisten Presiden di Lebak, Banten pada 21 Januari 1856. Mengajukan berhenti karna pertikaian mengenai prinsip. Surat minta berhenti di tulisnya pada 29 Maret 1856. Tiga bulan sejak diambil sumpah 21 Januari 1856 atau Delapan puluh empat hari sejak hari pertama dilantik. Tahun tahun terakhir tinggal di Jerman. Meninggal di Nieder-Ingelheim, Jerman tanggal 19 Februari 1887.
Karya karya pentingnya: Max Havelaar : atau lelang kopi maskapai dagai hindia Belanda (1860), Minnebrieven (1861), ide-ide : 7 Jilid (1862-1877) didalamnya termuat Vortenschool dan Wourtertje pieterse, Duizend-End-Eenige Hoofdstukken Over Spesialititen (1871), dan Milioenenstudien (1873).
Adapun aktifitas di Museum Multatuli diantaranya.
Museum Multatuli mengadakan layanan kunjungan museum. Museum Multatuli juga mengundang beragam komunitas untuk menggunakan pendopo yang terdapat bagian depan museum. Pendopo dapat digunakan untuk beragam aktifitas seperti seminar workshop, diskusi, pemutaran film, bedah buku, dan lainnya. Museum Multatuli dan para siswa serta maha siswa juga mengadakan aktifitas mengkaji novel Max Havelaar upacara bersama-sama.
Museum yang berlokasi di Jl.Alun-Alun Timur No.8, Rangkasbitung Barat, rangkasbitung, Lebak, Banten. Memberikan Edukasi kepada pengunjung yakni menyediakan berbagai informasi yang luas, seperti sejarah, pengetahuan, artefak, buku buku, foto, podcast, infografis, multimedia, dan gambar. Dokumentasi ini dapat diakses oleh masyarakat umum seperti juga yang terdapat dimedia sosial dan web.
Untuk informasi lanjut masyarakat bisa mengunjungi website dan media sosial yaitu Website: www.museummultatuli.id, Fanpage facebook : Museum Multatuli,Twitter : @multatulimuseum,Instragram : Museum Multatuli Lebak,Youtube : Museum Multatuli,Email : museummultatulilebak@gmail.com
Dengan diresmiksannya museum multatuli semoga bisa menambah wadah edukasi tentang sejarah bagi masyarakat lebak khususnya, masyarakat Banten pada umumnya, bahkan untuk masyarakat seluruh indonesia (Ydn).