Maesyal Rasyid : Minta Polisi Usut Penipu Penerimaan CPNS
Tangerang (Gerbang Banten),-Kasus penipuan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang telah memangsa puluhan korban memang sangat memperihatinkan. Pemerintahan Kabupaten Tangerang pun angkat bicara.
Plt Bupati Tangerang, Maesyal Rasyid, memilih memastikan informasi terkait penerimaan CPNS Kabupaten Tangerang.
Pada saat dikonfirmasi Gerbang Banten usai acara Musrenbang RKPD 2019, Selasa (27/3), Maesyal menegaskan bahwa sampai sampai saat ini pihaknya tidak pernah membuka lowongan PNS atau pun honorer. “Terkait kasus ini, kami tegaskan itu tidak ada. Kami juga kaget ada kasus ini yang bahkan, sampai info pada kami kalau oknum PNS ini menggunakan nama pejabat daerah untuk menipu,” ujar Maesyal .
Ia meminta polisi mengusut tuntas kasus tersebut. Apalagi jumlah para korban lebih dari 20 orang.
Lagi pula, saat ini tidak ada penerimaan PNS di daerah. Kami belum dapat infonya dan kami minta polisi usut tuntas karena ini sangat meresahkan serta merugikan kami sebagai pejabat,’ ucapnya.
Sebelumnya, 20 korban penipuan melakukan pelaporan akan kasus penipuan CPNS ini ke Mapolresta Tangerang pada Kamis (22/3) kemarin.
Sampai saat ini pihak kepolisian masih melakukan tindak lanjut dan terus menerima pengaduan dari para korban dan pelaku berinisial RF masuk daftar pencarian orang (DPO).
Tapi korban penipuan CPNS di Tangerang justru terus bertambah. Semula korban penipuan tersangka RF berjumlah 20 orang, kali ini korbannya bertambah hingga 21, sampai hari ini.
Wanita bernama Ayu (25) warga Jambe, Kabupaten Tangerang melakukan pelaporan atas kasus penipuan RF yang merupakan oknum PNS.
“Dia (RF) ini PNS dan bekerja di Dinas Pendapatan Daerah. Saya tahu itu karena saya pernah diajak dia keliling dinas tempat dia bekerja sebelum saya diminta uang untuk menjadi PNS,” kata Ayu.
Perempuan berusia 25 tahun tersebut kehilangan uang sebesar Rp15 juta dengan harapan dapat menjadi PNS di Dinas Pendapatan Daerah. Namun setelah mengikuti RF selama 1 bulan, ia tak mendapatkan apa yang diinginkannya.
“Kalau saya sampai kerja di Dispenda, tapi harus terus ada pendampingan dia. Saat saya kerja di Dinas itu, saya selalu mendampingi dia. Selama satu bulan, dari Februari sampai akhir bulan. Tapi makin kesini saya tidak bekerja lagi. Saya telepon orangnya tidak bisa, saya datang ke kantor juga tidak ada. Baru dari sana saya sadar kalau ditipu,” paparnya.(ben)
Pingback: วิเคราะห์บอลวันนี้
Pingback: เสื้อยูนิฟอร์ม
Pingback: ติดตั้ง ais fiber
Pingback: phim sex trẻ em