Kementan Klaim HET akan Stabilkan Produksi Beras Nasional
Gerbang Banten – Kementerian Pertanian mengklaim pemberlakuan Harga Eceran Tertinggi ( HET) pada komoditas beras akan membuat produksi beras nasional stabil.
“Aspek produksi dan pasokan beras tahun 2017 dipastikan lebih tinggi dari 2016,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Suwandi ,Selasa (19/9/2017).
Menurut Suwandi, berdasarkan data luasan tanam padi pada periode Oktober 2016 sampai Agustus 2017 sudah mencapai 15,1 juta hektar, jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya periode Oktober 2015 sampai Agustus 2016 mencapai 14,3 juta hektar.
“Sudah surplus 780.000 hektar, bahkan bulan Agustus kemarin luas panen padi sekitar 1,39 juta hektar,” ujarnya.
Menurutnya, dengan adanya program penanaman padi secara terus menerus dengan target minimal rata-rata 1 juta hektar pada bulan kering Juli hingga September membuat pasokan beras terus tersedia.
“Sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi beras 2,6 juta ton per bulan. Jadi sepanjang tahun tidak ada paceklik,” jelasnya.
Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) berasi untuk wilayah Jawa, Lampung dan Sumatera Selatan, beras medium Rp 9.450 per kilogram dan premium Rp 12.800 per kilogram.
Kemudian wilayah Sumatera (tidak termasuk Lampung dan Sumatera Selatan), beras medium Rp 9.950 per kilogram, premium Rp 13.300 per kilogram. Bali dan Nusa Tenggara Barat, beras medium Rp 9.450 per kilogram, premium Rp 12.800 per kilogram.
Di Nusa Tenggara Timur, beras medium Rp 9.950 per kilogram, premium Rp 13.300 per kilogram. Wilayah Sulawesi, beras medium Rp 9.450 per kilogram, premium Rp 12.800 per kilogram. Di Kalimantan, beras medium Rp 9.950 per kilogram, premium Rp 13.300 per kilogram.(irna)
Sumber : Kompas.com