GROUND BREAKING TOL SERANG – PANIMBANG DIPASTIKAN AWAL OKTOBER
Gerbang Banten, Serang– Awal Oktober 2017 Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan akan melakukan ground breaking (peletakan batu pertama) pembangunan jalan tol Serang-Panimbang. Hal ini diketahui setelah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bertemu Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy guna membahas perkembangan persiapan pembangunan jalan tol Serang-Panimbang di Kantor Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Curug, Kota Serang, Selasa (26/9).
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Asisten Daerah II Pemprov Banten Ino S Rawita dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Banten Hadi Suryadi.
Sugandhi dari Satuan Kerja Seksi I Tol Serang-Panimbang Kementerian PUPR menjelaskan, pertemuan dilakukan untuk membahas persiapan atau pembebasan lahan sebagai tahap awal pembangunan jalan tol tersebut. Menurutnya, sejauh ini tidak ditemukan kendala yang berarti.
“Tadi kami melaporkan terkait progres jalan tol Serang-Panimbang. Rencananya ground breaking dilakukan awal Oktober 2017,” katanya.
Meski demikian, Kementerian PUPR baru-baru ini melakukan penambahan trase di seksi I yaitu dengan menambahkan lokasi pembangunan di Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang. “Sebelumnya Desa Kaserangan tidak termasuk Seksi I. Tapi dalam perkembangannya ada kebutuhan untuk penambahan lahan. Penambahan lahan di desa tersebut untuk kebutuhan pembangunan jalan tol yakni seluas 5.000 meter persegi,” terang dia.
Sugandhi mengatakan penambahan trase dan pembebasan lahan di desa tersebut harus dipercepat karena masuk ke dalam Seksi I atau pembangunan jalan tol Serang-Panimbang tahap awal. Seksi I akan dilakukan segera pasca ground breaking.
Terpisah, Asisten Daerah II Pemprov Banten Ino S Rawita mengungkapkan Pemprov Banten menunggu usulan penambahan trase tersebut dari Kementerian PUPR, untuk kemudian Pemprov Banten melalui Gubernur bisa menerbitkan SK atau surat keputusan penetapan lahan. “Kalau SK itu sudah terbit, baru pembebasan lahan untuk trase tambahan bisa dilakukan. Semoga saja waktunya cukup sampai dengan dilakukannya ground breaking Oktober nanti,” ujar Asda II.
Dengan adanya tol Serang-Panimbang, lanjut dia, akan menjadi penggerak untuk memecahkan persoalan stagnasi pembangunan di selatan. Pariwisata tumbuh, pertanian tumbuh, perekonomian rakyat yang lainnya akan ikut tumbuh. Belum lagi investasi korporasi yang nanti akan masuk dengan adanya akses jalan tol ini,” katanya.
Untuk diketahui, pembangunan jalan tol Serang-Panimbang membutuhkan anggaran untuk pembebasan lahan yang sudah tersedia mencapai sekitar Rp1 Triliun rupiah. Anggaran tersebut disiapkan pemerintah pusat sebesar Rp700 miliar dan Rp300 miliar. Sisanya merupakan dana talangan dari PT Wika yang akan mengerjakan pembangunan jalan tol tersebut.
Ruas tol ini terbagi atas 3 seksi. Yakni seksi I Serang-Rangkas Bitung sepanjang 26,5 km, seksi II Rangkas Bitung-Bojong sepanjang 33 km, dan seksi III Bojong-Panimbang sepanjang 24,41 km.
Setidaknya ada empat wilayah yang akan dilewati, yaitu Kota Serang, Kabupaten Serang, Lebak, dan Pandeglang. Kebutuhan lahan untuk jalan tol tersebut mencapai 785 hektare yang melalui 50 desa dan kelurahan, 14 kecamatan dan empat kabupaten dan kota. (hms/vic)
Pingback: ทีเด็ดฟุตบอล
Pingback: Best universities in Africa
Pingback: Belcampo Fernald
Pingback: Casino Online