BPJS Ketenagakerjaan dan IAPI Ajak Akuntan Pahami Pentingnya Jaminan Sosial

 

Jakarta, (gerbangbanten.co.id) – BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK bersama dengan Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) menggelar webinar yang mengusung tema “Perlindungan Pekerja Melalui Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Dan Aspek Akuntansi Iuran Bagi Perusahaan”.

Kegiatan yang disiarkan secara daring, dibuka secara resmi oleh Direktur Kepesertaan BPJAMSOSTEK Zainudin serta turut hadir Ketua Umum IAPI Tarkosunaryo.

Tarkosunaryo dalam sambutannya mengajak seluruh peserta untuk mamanfaatkan webinar ini untuk dapat lebih memahami terkait pentingnya perlindungan jaminan sosial serta perlakuan akuntansi terkait iuran BPJAMSOSTEK.

“Semua profesi pasti memiliki risiko, tidak hanya bagi profesi yang pekerjaannya di lapangan, tetapi juga bagi pekerja kantoran seperti para akuntan. Para akuntan, baik KAP maupun auditor/akuntannya, harus menjadi role model perlindungan jaminan sosial. Apalagi jaminan sosial ini bersifat mandatory, jika belum jadi peserta dan belum melaporkan data dengan benar maka belum comply dengan regulasi,” jelas Zainudin dalam sambutannya.

Seperti yang diketahui BPJAMSOSTEK kini memiliki 5 program perlindungan yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), Jaminan Kematian (JKm), serta program terbaru Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

Tentunya kelima program tersebut memiliki manfaat yang beragam diantaranya perawatan tanpa batas biaya sesuai kebutuhan medis bagi peserta yang mengalami kecelakaan kerja, santunan sementara tidak mampu bekerja (STMB) sebesar 100% gaji selama 12 bulan pertama, dan 50% untuk bulan selanjutnya hingga sembuh jika peserta dalam masa pemulihan dan tidak dapat bekerja untuk sementara waktu, serta santuan 48 kali upah terakhir yang dilaporkan untuk peserta BPJAMSOSTEK yang meninggal karena kecelakaan kerja. Selain itu masih ada juga manfaat berupa santunan kematian sebesar 42 juta bagi peserta yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja, dan beasiswa untuk 2 orang anak mulai dari jenjang pendidikan dasar (TK) hingga perguruan tinggi maksimal 174 juta. Sedangkan untuk JKP, ada 3 manfaat yang diberikan yaitu uang tunai, akses informasi pasar kerja dan pelatihan kerja.

Zainudin juga mengajak seluruh peserta webinar untuk menjadi role model dengan memastikan program jaminan sosial ketenagakerjaan terlaksana dengan baik di perusahaan-perusahaan yang sedang diperiksa oleh para akuntan publik, sebab Jamsostek ini merupakan program mandatori dari negara.
“Saya berharap dengan adanya webinar ini, semakin banyak pekerja dan pemberi kerja yang paham dan peduli akan pentingnya perlindungan jaminan sosial karena manfaatnya yang diberikan sangat lengkap dan berguna bagi peserta maupun keluarganya,” tutup Zainudin.

Lebih lanjut Kepala Kantor BP Jamsostek Cabang Tangerang Cikokol, Ady Hendratta menyampaikan, pihaknya mendukung adanya kerja sama dengan IAPI untuk memberikan jaminan sosial kepada para akuntan.

“Setiap profesi memiliki resiko pekerjaan, termasuk para akuntan. Kami mengajak kepada seluruh anggota dari Ikatan Akuntan Publik Indonesia yang belum menjadi peserta BP Jamsostek agar dapat segera mengikuti program BP Jamsostek. Kami siap membantu segala yang berkaitan dengan perlindungan Jamsostek untuk pekerja Indonesia termasuk para akuntan,” ucap Ady.

Ia menambahkan, harapannya dengan kegiatan ini akan menumbuhkan kesadaran dan menambah wawasan pekerja akan pentingnya jaminan dosial bagi seluruh pekerja

“Mudah-mudahan kegiatan sosialisasi program perlindungan Jamsostek yang dilakukan secara daring oleh BPJAMSOSTEK bersama IAPI ini dapat memberikan pencerahan bagi semua pihak khusunya bagi para akuntan itu sendiri dan berharap kedepannya kegiatan serupa juga akan diikuti oleh sejumlah organisasi atau perserikatan-perserikatan lainnya”, tutup ady. (an/tr)

Bagikan di Media Sosial mu