Anggota Komisi VIII DPR RI : Lestarikan Budaya Gotong Royong
LEBAK (Gerbang Banten) – Budaya gotong royong yang mulai memudar di tengah masyarakat harus ditumbuh kembangkan. Gotong royong yang selama ini menjadi ciri dan kekuatan bangsa harus tetap lestari di bumi pertiwi. Hal itu dikemukakan Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya dalam Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara di Desa Kadu Agung Timur,Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, baru-baru ini.
Menurut Hasbi, menumbuhkan kembali budaya gotong royong merupakan salah satu bentuk pengamalan sila Persatuan Indonesia. Untuk itu, semua elemen masyarakat dapat menjadi motor penggerak untuk bergotong royong melalui berbagai kegiatan, seperti kerja bakti di lingkungan masing-masing.
Anggota DPR RI dari Dapil Banten I ini menambahkan, upaya menumbuhkan budaya gotong royong dapat dimulai dari rumah. Keluarga dalam rumah tangga dapat bersama-sama membersihkan rumah atau menyiram bunga tanpa membedakan jenis kelamin. Melalui aktifitas semacam ini dalam jangka panjang dapat menumbuhkan budaya gotong royong.
Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara ini dihadiri 150 orang dari berbagai elemen masyarakat. Mereka yang hadir mewakili Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kabupaten Lebak, Kelompok Usaha Bersama (KUBE), GMNI, PMII, KNPI, BEM Lantansa Mashiro, Istana Belajar Anak Banten (ISBANBAN), Komunitas Relasi Anak, Hi-Community,para pendidik, tokoh ulama, dan tokoh masyarakat.
Lebih jauh Hasbi mengatakan, sila Persatuan Indonesia dapat juga diwujudkan melalui cinta bangsa dan negara. Untuk itu, setiap elemen masyarakat hendaknya sama-sama menghargai karya anak bangsa dan bangga mengenakan produk dalam negeri.
Cinta bangsa dan negara, lanjut Hasbi, dapat juga diamalkan dengan tidak merusak hutan, tidak membuang sampah ke kali, dan tidak merusak fasilitas umum. Hal itu dapat melakukan secara sendiri-sendiri maupun berkelompok.
Menurutnya, pengamalan sila Persatuan Indonesia dapat juga diamalkan dengan berteman atau bergaul dengan semua orang walau berbeda suku, agama, dan status sosial ekonomi. Perbedaan dijadikan sebagai kekuatan untuk mengembangkan potensi diri agar lebih baik dari hari ke hari.
Hasbi mengajak semua komponen bangsa untuk bersama-sama mengamalkan Pancasila, khususnya sila Persatuan Indonesia. “Sayapercaya, kita akan bersatu padu mewujudkannya,” harap Hasbi.(HD)