5 Berita Terpopuler di Kanal Ekonomi Awal Pekan Kemarin
Gerbang Banten – Rencana pemerintah memindahkan ibu kota terus mendapatkan perhatian masyarakat. Sejauh ini, ada sejumlah wilayah yang menjadi pilihan lokasi ibu kota baru.
Terkait hal itu, berita-berita yang menyangkut pemindahan ibu kota selalu menarik perhatian pembaca. Salah satunya adalah berita mengenai cara menghindari spekulan tanah di sejumlah kota. Berita tersebut masuk yang terpopuler sepanjang hari kemarin, Senin (17/7/2017) di kanal ekonomi.
yang lain yaitu ramainya isu seputar rencana pemerintah melakukan kocok ulang kabinet. Terkait dengan itu, Bahana Sekuritas telah merilis risetnya. Namun gara-gara riset tersebut, Dirut Bahana diisukan akan dicopot.
Selengkapnya, berikut merupakan berita-berita terpopuler di kanal ekonomi di awal pekan kemarin:
1. Hindari Spekulan Tanah di Calon Ibu Kota Baru Berikut Ini
Wacana pemerintah tentang pemindahan ibu kota dari Jakarta ke kota lain kini kembali mencuat.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) semakin serius menyiapkan rencana pemindahan ibu kota tersebut dengan melakukan kajian pemindahan ibu kota, termasuk skema pendanaan, yang akan rampung tahun ini.
2. Riset “Reshuffle” Kabinet Jilid 3 Beredar, Dirut Bahana Pembinaan Dicopot?
Senior Associate Director, Head of Corporate Research PT Bahana Sekuritas Harry Su mengeluarkan riset mengenai kemungkinan beberapa menteri yang akan dirombak oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Hasil riset yang beredar tersebut atas nama Daiwa Capital Markets dan PT Bahana Sekuritas.
Atas beredarnya riset tersebut, Menteri BUMN Rini Soemarno dikabarkan akan mencopot Direktur Utama Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) Dwina Septiani Wijaya.
3. “Biang Kerok” di Balik Gagalnya Pemerintah Turunkan Jumlah Penduduk Miskin
Badan Pusat Statistik ( BPS) mengungkapkan, keterlambatan penyaluran beras sejahtera (Rastra) menyebabkan pemerintah sulit menurunkan jumlah penduduk miskin pada Maret 2017.
Hal ini lantaran komoditi beras merupakan kontributor utama penyumbang kemiskinan di perkotaan sebesar 20,11 persen dan pedesaan sebesar 26,46 persen.
4. Kemiskinan Makin Dalam dan Kian Parah
Badan Pusat Statistik ( BPS) membeberkan, indeks kemiskinan di Indonesia semakin dalam dan semakin parah selama periode September 2016 – Maret 2017.
Kepala BPS Suharyanto mengatakan, indeks kedalaman kemiskinan pada Maret 2017 mencapai 1,83, naik dari September tahun lalu yang hanya 1,74.
5. “Dwell Time” Peti Kemas Kembali Naik di Atas 3,5 Hari
Keseriusan pemerintah untuk menurunkan biaya logistik sebagai langkah menekan melambungnya harga barang dengan menekan angka dwell time atau waktu inap peti kemas belum berbuah manis.
Jika di tahun 2016, dwell time sempat turun di angka 2,9 hari, pada semester I-2017 dwell time kembali naik di kisaran 3,5 hari.(irna)
Sumber: Kompas.com
Pingback: auto swiper
Pingback: รับทำเว็บ WordPress
Pingback: Tankless Water Heater Repair Plumbers
Pingback: how much is 8 ounces of mushrooms